MENGENANG SEJARAH KOTA MANDOR
Mandor (1944). Mungkin
sebagian dari kita tidak mengetahui sejarah dari Kota Mandor tersebut dan
juga mungkin hanya dari masyarakat dari Kalimantan Barat saja yang mengetahui
dari sejarah dari Kota Mandor tersebut. Disini saya akan membantu sedikit agar
Sejarah dari Kota Mandor diketahui oleh kita seluruh Masyarakat Indonesia,
karena prinsip saya adalah agar sejarah apapun itu dan sekecil apapun itu jangan
sampai terlupakan.
Kota Mandor terletak Di Pulau Kalimantan khususnya Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Landak. Yang dulunya
kota tersebut pada masa penjajahan adalah wilayah dari Kabupaten Pontianak.
Sejarah dari Kota
tersebut dulunya memiliki orang-orang yang berintelektual tinggi, hal ini lah yang
membuat Penjajah dari Belanda bahkan Jepang membuat resah. Karena pada masa itu
Indonesia masih dalam masa penjajahan negara asing. Kenapa saya ingin mempublikasikan sejarah tersebut, karena sejarahnya sangat kejam dan memilukan, pembantaian besar-besaran
yang sangat sadis dan kejam. Cara yang sangat menyedihkan menurut saya.
Pada waktu itu, Jepang
berhasil membuat Penjajah dari Belanda kalah dan melarikan diri di wilayah Mandor. Kita semua
tahu bahwa penjajahan Jepang lebih kejam daripada penjajahan Belanda. Di saat
waktu yang sama, Jepang takut akan keberadaan dari orang-orang yang berintelek
ini, sehingga Jepang berusaha memusnahkanya dengan cara yang licik. Menurut
saya sendiri ini adalah pemusnahan berdarah besar-besaran.
Sebelum kejadian
pembantaian besar-besaran tersebut, sebelumnya Jepang telah lama memulainya
dengan melakukan penindasan dan penyiksaan. Biasanya yang melakukan penindasan
dan penyiksaan tersebut adalah Kempeitai dan juga Tokkeitai. Dan kebanyakan
yang dimusnahkan dari mereka adalah kaum-kaum dan kalangan feodal, orang-orang
cerdik atau kaum intelektual dan juga pandai, tokoh masyarakat, tokoh politisi,
tokoh agama dan juga biasanya rakyat kecil.
Kembali lagi dari
pembahasan di atas, kenapa saya mempublikasikan sejarah tersebut, karena ada
satu peristiwa yang sangat memilukan dan sangat-sangat kejam, tidak manusiawi. Di
setiap pembantaian, korban akan dikumpulkan di suatu tanah yang digali besar dan dalam yang
sudah dan dibuang disitu dan dijadikan menjadi satu tempat pembuangan korban. Biasanya korban di
penggal dengan pedang samurai dalam keadaan hidup atau sadarkan diri. Bisa
dikatakan kota mandor adalah ladang pembantaian besar-besaran yang cara nya adalah di
penggal atau dipancung dengan samurai-samurai. Bahkan dengan segala bukti nya adalah ada patahan-patahan dari samurai bertebaran di sekitar pemakan tersebut (tanah yang
sudah di gali tadi). Tidak terhitung berapa banyak nyawa yang sudah menghilang
dari peristiwa tersebut, initinya sangat banyak.
Menurut laporan atau refrensi buku
sejarah dari perpustakaan daerah yang saya baca, ada seorang mantan Kempeitai
yang mengatakan ada sekitar 50.000 jumlah orang yang dibantai ditempat tersebut.
Bahkan Sultan dari Pontianak dan 60 orang dari kerabatnya menjadi korban juga
dalam peristiwa tersebut.
Ada satu tujuan dan
maksud Jepang dari peristiwa tersebut, yaitu dikarenakan lokasi Mandor atau Kalimantan yang sangat strategis
untuk Jepang pada saat itu. Pulau yang luas dan juga penduduk yang banyak, menjadikan Jepang ingin menguasainya.
Salah satu cara jepang adalah penduduk yang telah berada di atas usia dua belas tahun akan di musnahkan
sedangkan di bawah usia itu akan di didik dengan cara Jepang tersendiri. Yang nantinya
penduduknya yang dari pulau Jepang akan berimigrasi ke tanah Kalimantan menjadikan satu alianasi dan
membentuk Pasukan aliansi tentara muda Jepang. Jepang ingin membuat Kalimantan
adalah Markas keduanya. Namun, rencana tersebut gagal dikarenakan Jepang pada
saat itu kalah dalam Perang Dunia Ke-II yakni di Bomnya kota Hiroshima dan
Nagasaki di Negara Jepang yang membuat Pasukan Jepang mundur dan mengakui
kekalahanya pada dunia.
Dan setelah itu, setelah
Indonesia Merdeka, dimana tempat kejadian pembantaian yang sangat kejam
tersebut, dibangun sebuah tugu/makam Monumen yakni mengenang peristiwa memilukan
tersebut pada tanggal 28 Juni 1944, yakni dengan nama Makam Mandor. Dan diresmikan
oleh Gubernur Kalimantan Barat oleh Kadarusno (1977).
Diwilayah Kalimantan
Barat sendiri pada saat ini ada kebijakan dengan mengibarkan Bendera Merah
Putih setengah tiang seminggu atau sebulan sebelum upacara pada tanggal 28 Juni.
Semoga Kebijakan tersebut akan terus berlanjut hingga nanti agar kita tidak
melupakan perjuangan para pahlawan kita yang terdahulu yang berjuang keras demi
Kemerdekaan Indonesia.
Sekain artikel dari saya
semoga bermanfaat bagi kita kaum muda sekarang ini dan tidak melupakan sejarah
pada masa lampau kita.
3 comments
Menarik, Saran Perbaikan sedikit.
ReplyDeleteOke, Trimakasih Saran nya... Semoga bermanfaat ya.
ReplyDeleteMenarik materinya
ReplyDeleteUntuk saran ya sebaiknya pake mode justify tulisannya biar lebih rapi :)